Removed

My blog has moved!

You will be automatically redirected to the new address. If that does not occur, visit
http://myjourneystories.com
and update your bookmarks.

Pages

Friday, December 31, 2010

What’s next???


 
        Seperti biasanya, aku bangun pagi dan bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Rasanya hati ini tidak rela bekerja di hari di mana kebanyakan orang memilih cuti atau berlibur ke luar kota. Mengapa aku masih harus bekerja di hari terakhir tahun 2010? Ah….. andai saja bukan karena tanggung jawab, aku pasti sudah akan bolos kerja. Tapi “tidak” kataku, aku harus masuk kerja karena selama ini aku mempunyai prinsip kalau aku bukan bekerja untuk manusia, tapi untuk Tuhan seperti yang Paulus katakan dalam Kolose 3:23 “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”.
        Jalan-jalan yang biasanya macet dipenuhi dengan kendaran dan hiruk pikuk terlihat begitu lengang. Saat tiba di stasiun kereta api, aku malah menjadi ragu apakah ada kereta yang dapat mengangkut aku ke Sudirman? Untungnya kereta masih ada. Dan aku pun mulai berjalan menyusuri halte kereta. Namun yang aku lihat hanyalah segelintir ibu-ibu muda yang menggendong anaknya. Tidak terlihat orang-orang berjas atau berkemeja yang biasanya sudah lalu lalang..
        Tidak terasa tahun 2010 dalam hitungan jam sudah akan berakhir, dan kita akan memasuki 2011. Mengapa waktu berlalu begitu cepat? Mengapa tanpa terasa aku sudah berada di penghujung tahun? Jika aku merenungkan apa yang sudah aku perbuat di tahun ini, masih banyak hal yang belum sempat dilakukan dan dicapai. Akankah setiap visi dan mimpi yang belum tercapai di 2010 dapat menjadi kenyataan di 2011? Andaikan semua itu bisa menjadi nyata…. Tapi aku percaya kalau kita membawa rencana kita kepada Tuhan melalui doa dan permintaan, maka Ia adalah Allah yang sanggup membuat mimpi yang mustahil menjadi mungkin. Ia adalah Tuhan atas mukjizat. Tiada yang mustahil bagiNya… aminn..
        Saat aku merenungkan semua itu, aku menyadari bahwa selama tahun 2010 aku masih banyak mengecewakan Tuhan dan belum sempurna menjalankan kehidupan ini. Mungkin aku masih sering mengandalkan kekuatanku sendiri tanpa melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan yang aku ambil. Mungkin aku masih kurang sabar dalam menghadapi permasalahan hidup dan masih sering kuatir tentang kehidupanku.
        Namun di atas semuanya itu, aku percaya bahwa Yesus menerima dan mengasihi aku apa adanya, terlepas dari semua kekurangan dan kelemahanku. Ia adalah satu-satunya Pribadi yang mengerti aku lebih dari orang terdekatku sekalipun. Aku bersyukur pada Tuhan karena banyak hal yang Ia ajarkan selama tahun ini. Beberapa di antaranya adalah:
  1. Kuncinya hanyalah taat dan percaya
Manusia cenderung melakukan apa yang mereka suka dan yang penting mereka senang. Namun pada awal 2010 dan sepanjang tahun ini, Tuhan mengajarkan kepadaku untuk taat pada apa yang Ia suruh aku lakukan walaupun kelihatannya sangat mustahil. Aku bersyukur karena Tuhan mengajar aku untuk menyangkal diriku dan melakukan apa yang Ia perintahkan walupun secara daging aku kurang suka. Firman Tuhan katakan bahwa orang benar akan hidup oleh iman. Memang hal itu sangat benar adanya. Tanpa iman kita tidak mungkin dapat merasakan hadiratNya, tanpa iman kita tidak akan pernah dapat mengerti tuntunanNya bahkan tidak dapat mengalami mukjizat-mukjizatNya yang ajaib. Tidak ada satu orang pun yang dapat mempunyai gambaran utuh dan mengerti dengan jelas rencana Tuhan dalam kehidupan mereka. Sama seperti apa yang disampaikan oleh Rasul Paulus di dalam 1 Kor 13:12 “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal”. Apa yang saat ini kita terima semuanya bersifat samar-samar. Dalam menyatakan janjiNya, Tuhan tidak pernah memberitahukan kepada kita akhir ceritanya, namun Ia selalu menuntun kita selangkah demi selangkah sebab Ia tahu benar jika kita sudah mengetahui akhir ceritanya, maka kita tidak akan mengandalkan dan bergantung padaNya. Tapi syukur kepada Allah, Ia melatih iman kita dengan memberikan tuntunan setahap demi setahap sampai kita mencapai garis akhir itu.
Tokoh-tokoh dalam alkitab seperti Abraham, Yusuf dan Daud menerima janji Tuhan yang sangat luar biasa bagi kehidupan mereka yang kelihatannya sangat mustahil dan tidak masuk akal bagi manusia. Namun saat mereka hanya taat dan percaya kepada Pribadi Tuhan yang tidak pernah ingkar janji, mereka menerima apa yang dijanjikan. Hal ini juga aku alami secara pribadi dari bagaimana Tuhan mengijinkan aku memenangkan lomba menulis Modernisator sehingga aku dapat pergi ke Mesir dengan gratissss!!!.. Sesuatu yang tidak pernah terlintas dalam benakku maupun orang lain. Tuhan memberikan kepadaku lebih dari apa yang aku pikirkan dan doakan. Memang Tuhan Yesus luar biasa, tiada bandingannya. (untuk cerita lebih lanjut mengenai mukjizat Tuhan yang satu ini bisa langsung membaca blog a di http://breathetofind.blogspot.com)
  1. Siapa bilang kalau Tuhan yang suruh semuanya jadi mudah?
Masih ada beberapa visiku yang belum tercapai di tahun 2010 dan aku masih belum melihat beberapa janji Tuhan digenapi. Kadang kala saat Tuhan memberikan janjiNya kepada kita kebanyakan terdengar tidak masuk akal dan mustahil. Saat menerima janjiNya itu kita mungkin sangat bersemangat, namun yang menjadi pergumulan terberat adalah menunggu dengan iman sampai janjiNya digenapi dan menjadi kenyataan. Beberapa kali aku berdoa kepada Tuhan untuk memastikan apakah benar janji ini berasal dariNya. Namun pada saat itu Tuhan menegurku dan seolah-olah mengingatkanku bahwa tidak semua apa yang Ia suruh aku lakukan akan berjalan mulus dan mudah. Aku diingatkan akan cerita Abraham dan Sarah yang menerima janji Tuhan bahwa mereka akan mempunyai keturunan di masa tua mereka. Janji itu sangat tidak masuk akal dan barangkali orang-orang sekeliling Abraham dan Sarah yang mengetahui akan hal itu menertawakan mereka bahkan mungkin saja menganggap mereka gila. Namun itulah Tuhan Yesus, Ia adalah Allah yang tidak masuk akal. Kalau kita bisa mengerti Tuhan dan jalan-jalanNya, Yesus bukan lagi Tuhan, melainkan diri kita.
Abraham percaya akan janji Allah tersebut dan Allah memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran. Namun apakah semuanya berjalan dengan lancar? Sama sekali tidak. Saya sangat yakin ada saat-saat di mana Abraham dan Sarah meragukan janji Tuhan tersebut walaupun Alkitab mencatat bahwa iman Abraham sama sekali tidak menjadi goyah. Dalam hal ini menurut pemahaman saya, Allahlah yang memelihara iman Abraham dan memampukan ia untuk terus percaya kepadaNya. Setelah Tuhan berfirman kepadanya, apakah janji tersebut langsung menjadi kenyataan? Tidak.. Abraham harus menunggu selama 25 tahun. Dan di sela-sela masa penantiannya, ia juga mengandalkan kekuatan dan pikirannya sendiri dengan menikahi Hagai, budak Sarah, yang melahirkan Ismael. Abraham dan Sarah menggunakan pikiran mereka sendiri dan berusaha untuk “membantu” Tuhan menggenapi janjiNya. Akan tetapi, Tuhan Yesus punya cara yang tidak terbatas dan melebihi dari apa yang otak kita dapat bayangkan atau pikirkan. Oleh karena itu Ia tidak memerlukan penasihat apalagi penolong untuk membantuNya menggenapi rencanaNya dalam kehidupan kita.
  1. Jaga rahasia Tuhan
Di masa-masa perenungan dan doaku selama tahun 2010, Tuhan mengajarkan aku suatu hal baru. Yusuf adalah seorang anak yang sangat dikasihi oleh ayahnya, Yakub. Ia menjadi anak kesayangan Yakub karena ia dilahirkan di masa tua Yakub. Suatu malam Yusuf bermimpi bahwa berkas-berkas kesebelas saudaranya menyembah berkasnya, dan juga ia mendapat mimpi yang kedua bahwa matahari dan bulan tunduk menyembah kepadanya. Tuhan menyatakan rahasiaNya kepada Yusuf, namun karena naifnya Yusuf, ia dengan bangga menceritakan mimpinya tersebut kepada saudara-saudaranya yang sangat iri kepadanya. Alhasil, ia harus dijebloskan ke sumur dan dijual menjadi budak di Mesir. Tidak hanya itu, ia pun sempat menderita di dalam penjara untuk kesalahan yang tidak ia perbuat. Seolah-olah mimpi yang ia dapat dari Tuhan sudah mati dan tidak mungkin bisa menjadi kenyataan. Yusuf menghadapi ketidakpastian akan masa depannya. Mungkin saja saat itu yang ia bisa lihat hanyalah masa depannya yang penuh dengan kesuraman. Di satu sisi memang benar Yusuf mengalami semua penderitaan tersebut karena itu adalah bagian dari rencana Allah untuk menyelamatkan Israel. Namun jika kita menelaah lebih teliti lagi, ada juga kesalahan Yusuf yang tidak menjaga rahasia yang Tuhan sampaikan kepadanya.
Aku belajar dari kisah Yusuf untuk tidak menceritakan apa yang Tuhan janjikan kepadaku kepada orang banyak sebelum janji itu menjadi kenyataan. Karena teman-teman, jika kita bercerita kepada orang yang salah, alih-alih orang tersebut dan lingkungan sekitar kita dapat melemahkan iman kita yang akhirnya membuat kita ragu akan janji Tuhan. Oleh karena itu, jika suatu saat Firman Tuhan datang kepadamu, simpan hal itu dalam hatimu, ceritakan hal tersebut hanya kepada orang-orang tertentu yang terpercaya, dan terus doakan sampai kau melihat janji itu menjadi kenyataan. Di saat itulah kita baru bersaksi kepada semua orang dan kesaksian kita menjadi berkat untuk orang lain.
        Pergantian tahun selalu identik dengan terompet, pesta, perayaan, festival, dan lain-lain. Namun apakah sesungguhnya makna pergantian tahun? Sejujurnya, ketika orang-orang di luar sana berpesta dengan perayaan tahun baru, entah mengapa hatiku merasa begitu sepi, seolah-olah terpisah dari hiruk pikuk kota. Biarlah saat-saat ini menjadi saat perenungan bagiku untuk mempersiapkan diri memasuki tahun 2011.
        Sebuah lagu pak Niko yang menjadi rema pribadi menjelang pergantian tahun ini adalah:
Bila ku melihat, apa yang Kau buat di dalam hidupku ini
Hanya air mata, tanda sukacita mengalir di hidupku
Ku bersyukur, ku bersyukur atas kebaikanMu Yesus
Ku bersyukur, ku bersyukur atas kasih setiaMu
        Kebaikan Tuhan Yesus selama tahun 2010 tidak terhitung dan aku pun sangat menyadari betapa tidak sempurnanya diriku namun begitu dicintai Allah dengan kasihNya yang sempurna. Banyak mukjizat dan berkat Tuhan yang telah aku alami sepanjang tahun 2010. Kini tiba saatnya bagiku untuk melangkah terus maju. Walaupun aku tidak bisa melihat jalan di depanku dengan jelas, namun aku mau terus percaya kepada Ia yang menuntunku.
        Semoga refleksi ini bisa menjadi berkat dan perenungan tersendiri buat teman-teman dalam mempersiapkan diri memasuki tahun 2011. Tuhan Yesus memberkati teman-teman dan sekeluarga. Selamat tinggal 2010 dan selamat datang 2011. ^_^

0 komentar:

Post a Comment